Hindarkan KA Dharmawangsa dari Kecelakaan, Momen 2 Lansia Lari Kibarkan Kaus
Momen heroik Mbah Sarmo (66) dan Mbah Jamin (62) menyetop Kereta Api (KA) Dharmawangsa Ekspress usai melihat rel putus di Blora jadi perhatian publik. Keduanya berlarian sambil mengibarkan kaus berwarna merah untuk menghentikan KA agar tak terjadi kecelakaan.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (6/10) pukul 17.08 WIB, ketika KA 132A Dharmawangsa Ekspress relasi Jakarta-Semarang-Surabaya Pasarturi hendak melintasi Km 57+1, tepatnya di Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Blora.
Mbah Sarmo menjelaskan detik-detik dirinya menghentikan KA Dharmawangsa karena mengetahui ada kerusakan pada rel. Saat itu dia tengah berjalan pulang dari ladang dan menyadari kondisi rel yang rusak.
"Saya dari ladang mengambil ketela, pas pulang lewat situ tahu ada rel putus, terus saya mengajak saudara saya (Jamin) untuk melihat kondisi rel putus," jelasnya kepada detikJateng di sekitar lokasi kejadian, Rabu (9/10/2024).
Kondisi rel yang putus tersebut sebelumnya terdapat pergantian rel baru, sambungan rel itu putus. Melihat kondisi itu, Mbah Sarmo berpikir kemungkinan membahayakan keselamatan perjalanan KA.
Tak lama, dari kejauhan tampak KA Dharmawangsa hendak melintas di lokasi. Mbah Sarmo pun bergegas lari untuk menghadang kereta api sambil mengibarkan kaus berwarna merah.
"Saya terus berjalan ke barat, kemudian menghentikan kereta api yang hendak melintas itu. Dibantu dengan adik saya (Jamin)," jelasnya.
Aksi itu dilakukan Sarmo spontan karena melihat ada KA yang hendak melintas. Awalnya dirinya hanya akan melaporkan soal kerusakan rel itu ke pihak KAI.
"Tadinya saya mau melapor ke pihak kereta api, tapi mengetahui mau ada kereta yang lewat ya terus saya setop. Kemudian setelah berhenti baru saya melapor," jelas Mbah Sarmo.
Beruntung masinis KA Dharmawangsa melihat peringatan kedua kakek itu. KA pun perlahan berhenti.
"Awalnya ya sepur (kereta) banter (kencang), saya setop, sepur semakin pelan dan berhasil berhenti. Dan saudara saya, Jamin, juga membantu menghentikan kereta," bebernya.
Dia pun merasa senang lantaran berhasil menghentikan kereta demi keselamatan. Kala itu dia khawatir kalau ada kejadian yang tidak diinginkan.
"Kulo mpun ketar-ketir itu (saya sudah khawatir). Saya bungah sekali, semua selamet (saya senang semua selamat), kereta berhenti, tidak ada kejadian (kecelakaan), semua baik baik saja," jelasnya.
Pihak KA setelah mendapat laporan dari warga, kemudian menerjunkan petugas untuk mengecek dan memperbaiki rel tersebut. Perbaikan dilakukan oleh tim pemeliharaan prasarana hingga dapat dilalui. Perjalanan KA pun kembali normal.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo saat dimintai konfirmasi detikJateng menjelaskan, setelah mendapat laporan dari warga ada insiden tersebut, pihak KA kemudian menerjunkan petugas untuk mengecek dan memperbaiki rel tersebut. Perbaikan dilakukan oleh tim pemeliharaan prasarana hingga dapat dilalui. Perjalanan KA pun kembali normal.
"KAI sangat mengapresiasi peran serta warga yang membantu mengamankan perjalanan kereta api. Keberanian dan kepedulian mereka sangat berharga dalam mencegah potensi bahaya yang lebih besar," ujar Franoto.